Judul: SOSIAL EKONOMI PERTANIAN ISLAM: Teori, Urgensi, dan Prakteknya di Dunia
Oleh: DR. Ir. SYAHYUTI, MSi.
Alasan
penulisan buku ini "simple". Saya 30 tahun lebih (sejak 1992) bekerja sebagai
peneliti di kantor Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, disambung tiga tahun di BRIN yang ikut
mengawal riset Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Syariah. Lalu,
Saya Islam, dan Saya peneliti yang salah satu tugasnya menulis. Maka, tertulislah
buku sederhana ini: “sosial ekonomi pertanian Islam”.
Ya,
misi utamanya adalah mengajak dan menggugah kesadaran dan kepedulian kaum
akademis, sekaligus menyampaikan data dan informasi meskipun masih kasar, bahwa
betapa dunia telah bergerak serius untuk mengembangan Sosek Pertanian yang
sesuai syariah. Buktinya adalah pembelajaran di kampus-kampus (baik berbasis
agama maupun umum), pemerintah, pemberdayaan oleh NGO internasional dan lokal,
lembaga riset, jurnal-jurnal, serta event-event ilmiah (seminar, simposium),.
Pertanian
dalam Islam bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan juga bagian dari ibadah
yang sarat dengan nilai-nilai ketuhanan, keadilan, tanggung jawab sosial, dan
keberlanjutan. Buku berjudul "SOSIAL EKONOMI PERTANIAN ISLAM:
Teori, Urgensi, dan Prakteknya di Dunia" ini hadir untuk menjawab
tantangan zaman di mana sektor pertanian global menghadapi krisis ekologi,
ketimpangan distribusi sumber daya, dan degradasi nilai-nilai kemanusiaan.
Melalui perspektif Islam, buku ini menawarkan solusi yang holistik—mengintegrasikan
prinsip syariah dengan praktik pertanian modern untuk mewujudkan ketahanan
pangan yang berkeadilan.
Di
tengah dominasi sistem pertanian industrial yang cenderung eksploitatif, Islam
menawarkan paradigma alternatif. Islam memberikan panduan untuk bertani karena
didasari sebagai amanah Illahi, dijalankan dengan segala prinsip syariah, dan
bertujuan untuk keadilan sosial ekonomi dan keberlanjutan ekologis:
Buku
ini dirancang untuk semua pihak. Bagi akademisi ditawarkan berbagai konsep baru
dan kerangka teoritis. Bagi praktisi diharapkan memberikan contoh konkret aktivitas
dan gerakan pertanian Islam di berbagai negara, sedangkan bagi pemerintah dan
lembaga keuangan akan menjadi rujukan kebijakan dan pembiayaan syariah sektor
pertanian.
Cara
pandang dalam buku ini adalah: Satu, Melalui ilmu yang berkembang
selama ini. Jadi, mengkounter, lalu menunjukkan apa kelemahannya, dan bagaimana
Islam mampu memperbaikinya, plus bukti faktual yang sudah ada selama ini. Jadi,
bukan diawali dengan konsep-konsep Islami. Karena kita tidak mulai dari nol. Dua,
dengan mengkomparasi dengan ilmu yang sudah ada. Diawali dengan teori dan
praktek saat ini dan apa bahayanya. Baru kemudian masuk ‘penyempurnaan’ dari
Islam. Jadi di buku ini Saya
melakukan dekontruksi keilmuan sosek pertanian, lalu merekonstruksi, dan terakhir
mengkonklusi nya.
Ilmu sosial ekonomi pertanian Saya fahami –
dengan menelaah buku-buku serta mata kuliah di kampus-kampus dalam dan luar
negeri - sebagai objek yang dibentuk setidaknya oleh enam ilmu dasar yakni
ekonomi (pertanian), sosiologi, antropologi, manajemen, komunikasi, dan
politik.
Buku ini utamanya tentang konsep. Bagi Saya,
konsep lebih penting dibanding teori. Konsep di atas nya teori. Tidak ada teori
tanpa konsep. Konsep lah yang menjadi elemen penting sebuah ilmu, bukan teori.
Teori adalah hubungan antara dua atau lebih konsep.
Beberapa konsep sesungguhnya sudah “Islami” yang
disusun di atas ruh nilai-nilai kebenaran dan fitrah Illahi yang berifat
universal misalnya reforma agraria, Good Agricultural Practice (GAP),
pertanian organik, Animal Wealth, koperasi, food soveregnty, family
farming, dan Fair Trade (sebagai antites Free Trade). Namun, di buku
ini Saya ‘lengkapi’ dengan nilai-nilai dan etika Islami utamanya berupa peran
manusia sebagai khalifah. keadilan (adl), tanggung jawab, dan menjaga
lingkungan. Ada 16 konsep baru yang Saya konstruksi disini sebagai langkah awal
pengglobalan nya di dunia akademis dan praktisi ke depan (diurai pada bab VI.)
Buku
ini diharapkan menjadi ‘pemantik diskusi’ dan aksi kolektif untuk membangun
sistem pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkeadilan dan berkah
sesuai panduan Islam. Berkah di dunia, berkah di akhirat. Aamiin.
SYAHYUTI
https://linktr.ee/yutisyahyuti
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
Bab I. PENDAHULUAN
· Latar Belakang
· Tujuan Penulisan
· Metode Penulisan
· Sistematika Buku
Bab II. MASALAH DAN AKAR MASALAH PERTANIAN
2.1. Masalah
pertanian dunia: pangan, pertanian, petani
2.2. Akar
Masalah: konsep dan pendekatan
· Ekonomi vs Ekonomi Pertanian
· Ekonomi
Pertanian versus Agribisnis
· Ilmu Ekonomi Pertanian vs Manajemen
Agribisnis (MMA)
2.3. Baik Buruknya
Agribisnis
· Akar penyebabnya
· Teori-teori Anti
Mainstream yang Diabaikan
Bab III. PEMBELAJARAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
3.1. Ragam fakultas,
jurusan, dan kurikulum
3.2. Buku-buku
ajar yang digunakan
3.3. Penelitian dan Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian
Bab IV. KONSEP DAN PRINSIP SOSIAL EKONOMI PERTANIAN ISLAM
4.1. Perlunya Menyusun Konsep Sosial
Ekonomi Pertanian Islam
4.2. Sosek Islam sebagai sebuah Ilmu
4.3. Socio economy" vs "Socioeconomic"
vs "Social Economy”
4.4. Merumuskan Konsep “Sosial Ekonomi
Pertanian Islam”
4.5. Prinsip Sosial Ekonomi Pertanian
Islam
· Keadilan
· Keberlanjutan
· Tanggung jawab
sosial
4.6. Mengapa
Pendekatan Pertanian Islam Lebih Baik?
Bab V. GERAKAN PERTANIAN ISLAM GLOBAL
5.1. Ilmu: Timur sebagai Cahaya
5.2. Gerakan
Global: di negara Islam dan Non-Islam
· Pendidikan dan
Riset
· Buku dan Jurnal
· Seminar dan
Simposium
· Organisasi
petani dunia dan aksi pemberdayaan
5.3. Gerakan di
Indonesia
· Pendidikan dan
Riset
· Buku dan Jurnal
· Seminar dan
Simposium
· Organisasi dan
aksi-aksi pemberdayaan
Bab VI. MENGISLAMKAN PERTANIAN DUNIA
6.1. Menyempurnakan Arab Agriculture
Revolution
6.2. Konsep-Konsep yang “Sudah Islami”
6.3.
Konsep-Konsep Baru yang Perlu Diperjuangkan di tingkat Global
1.
Islamic Agrarian Reform
2.
Islamic organic Agriculture
3.
Islamic Agricultural Financing
4.
Islamic agricultural labor system
5.
Islamic Agriculural Gender
6.
Islamic Supply Chain
7.
Islamic Food Security: pangan halal
8.
Islamic Food Economy
9.
Islamic Food System
10. Islamic agricultural
extension
11. Islamic Food
Soverignty
12. Islamic
Cooperative
13. Islamic Family
Farming
14. Islamic
Agricultural Economy
15. Islamic
Agribussines
16. Islamic Agricultural Socioeconomy
Bab VII. MENGISLAMKAN PERTANIAN INDONESIA
7.1. Niatkan
bertani adalah ibadah
7.2. Reforma
Agraria Syariah
7.3. Permodalan Pertanian
Syariah
7.4. Gadai yang
Syariah
7.5. Pendidikan
Pertanian melalui Pesantren
7.6. Kampus
Pertanian
Bab VIII. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH KE DEPAN
8.1. Struktur ilmu Sosek Pertanian Islam
8.2. Kebutuhan untuk Diskursus
Konseptual yang Lebih Produktif
8.2. Kelembagaan: aktor dan peran
8.3. Regulasi dan Program
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar